Peluang Usaha

Lima Cara Melakukan Perencanaan Keuangan Pribadi

on Monday, November 15, 2010


Pengelolaan keuangan pribadi dipengaruhi oleh manajemen pendapatan dan pengeluaran. Sebagian besar dari kita mengatakan kalau pendapatan besar pasti akan menyelesaikan semua masalah kehidupan. Padahal baru satu masalah yang selesai sementara sisi pengeluaran kalau tidak dikelola dengan baik, bisa terjadi kebocoran di sana sini yang sebelumnya tidak kita rencanakan. Tahu-tahu pendapatan besar tersebut belum sampai akhir bulan sudah habis.
Ada lima kebiasaan yang akan membuat hidup kita lebih mudah dan menyenangkan terkait dengan manajemen keuangan pribadi, yakni :
1.              Hitung-hitungan budget.  Banyak di antara kita tidak begitu suka dengan hitung-hitungan budget karena terlalu rumit. Padahal kalau kita mau menyisihkan waktu sebentar, kita bisa selesaikan hanya dalam hitungan kurang dari 1 jam di awal bulan. Budget dalam hal ini berfungsi sebagai panduan keuangan dalam periode tertentu serta menjadi alat analisis ke mana saja uang kita itu pergi, berapa yang kita punya, berapa yang tersisa dan sejauh mana kita bisa konsisten dengan perencanaan semula. Kalau Anda sudah punya pasangan, lakukan hitungan tersebut berdua. Pasti akan terasa lebih ringan dan menyenangkan.
2.              Mulai dari yang kecil. Terapkan perencanaan tersebut mulai saat ini dan lakukan dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu. Contoh, konsistenlah dengan pengeluaran rutin sehari-hari dengan tidak lupa untuk melakukan pencatatan. Kadang kalau kita sedang berada di mall, ada barang menarik dengan diskon yang besar terpancing untuk membelinya. Padahal belum tentu barang tersebut kita butuhkan. Di sisi lain, kalau kita mau menabung rasanya berat sekali. Misalnya kita sudah anggarkan, tiap bulan menabung Rp200.000,00 tetapi saat mau melakukan penyetoran ke bank terasa ogah-ogahan. Mungkin dalam kasus tersebut kalau Anda seorang karyawan dan pembayaran gaji dilakukan melalui transfer bank, akan sangat efisien kalau langsung dilakukan autodebet.
3.              Selesaikan kewajiban hutang. Hutang tidak selamanya buruk asalkan bisa dikelola dan digunakan untuk hal-hal yang sifatnya produktif bukan konsumtif. Yang tidak kita sadari terutama adalah manajemen kartu kredit. Saat ini begitu banyak  bank yang menawarkan kartu kredit dengan mudahnya. Anda harus hati-hati dan pikirkan apakah benar-benar Anda sangat membutuhkan? Kalau tidak, sebaiknya jangan mengambil kartu kredit. Bila kita sudah terlanjur punya kartu kredit, apa yang sebaiknya kita lakukan? Jangan sering bawa kartu kredit, apalagi kalau bepergian ke mall. Godaannya justru cukup besar. Bila mana Anda sudah terlanjur punya hutang dengan kartu kredit, maka segeralah selesaikan kewajiban dan bayarlah sebesar tagihannya sehingga kita tidak terbebani oleh bunga. Biasanya kita disarankan melakukan pembayaran minimum, namun hal tersebut tidak menyelesaikan masalah, karena pembayaran minimum tidak menghapus hutang di kartu kredit Anda yang terus berbunga di atas bunga. Di sinilah salah satu pentingnya budget, sehingga Anda akan tahu berapa besar dana yang bisa dialokasikan untuk membayar tagihan kartu kredit. Prioritaskan pembayaran tagihan kartu kredit sebelum merencanakan pengeluaran yang lain.
4.              Investasi. Mendengar kata investasi, identik dengan nominal yang besar. Padahal belum tentu. Bahkan dengan uang Rp20.000,00, Anda tetap bisa melakukan investasi. Hanya saja memang akan sangat terbatas. Tiap orang memiliki jenis investasi yang cocok dengan profil resikonya masing-masing. Prinsipnya, lakukan investasi dengan cara menaruh dalam beberapa produk dengan tingkat risiko yang berbeda-beda. Tingkat risiko  ini mencerminkan tingkat return. Semakin tinggi return, maka semakin tinggi pula risikonya. Diskusikan dengan pasangan Anda, atau konsultan jasa perencanaan keuangan pribadi yang saat ini cukup banyak.
5.              Proteksi. Tabungan dan investasi belum sepenuhnya menyelesaikan masalah keuangan kita. Kalau Anda seorang karyawan dan biaya kesehatan Anda ditanggung penuh oleh perusahaan, maka bersyukurlah Anda. Namun bagi yang tidak ditanggung penuh oleh perusahaan atau seorang wirausaha, maka pertimbangkanlah untuk mengambil asuransi jiwa, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada diri kita esok hari atau masa depan. Saat ini banyak jenis asuransi yang tidak semata mensyaratkan pembayaran premi, namun sudah digabungkan dengan model investasi juga.

0 comments:

Post a Comment